Rista (bukan nama sebenarnya), seorang sahabat saya di Facebook, sedang bingung. Berbulan-bulan ia melakukan riset untuk menemukan cara diet yang pas untuk dirinya yang overweight. Dan ia baru saja menemukan tentang diet golongan darah.
Artikel-artikel tentang diet golongan darah yang ditemukannya dari hasil googling ini membuat kebimbangannya memuncak. Karena dari semua artikel yang dibacanya tentang diet golongan darah, dirinya yang bergolongan darah B sesungguhnya justru sangat cocok dengan asupan produk susu yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi, dan sebaiknya menghindari kacang-kacangan seperti kedelai.
Sungguh bertentangan dengan berbagai mainstream panduan diet yang selama ini dipelajarinya!
Menurut teori diet golongan darah B, kedelai dan produk kedelai (tempe, tahu, dan susu kedelai) tergolong makanan yang harus dihindari (bersifat seperti racun), karena mengandung lektin yang dapat mengganggu produksi insulin dalam tubuh si pemilik golongan darah B.
Di sini saya tidak ingin berpanjang teori mengenai diet golongan darah. Buat Anda yang belum ngeh soal ini, silahkan tanya saja pada Mbah Google :-).
Now, lets talk about the fact!
Suami saya adalah seorang bergolongan darah B bertinggi 165 cm. Sebelum diet, berat badannya 92 kg. Seorang carboholic dengan segudang problem kesehatan: asam urat, gangguan pernafasan, gampang masuk angin, gangguan pencernaan, serta berisiko tinggi terkena diabetes (nenek dan ibunya meninggal karena penyakit diabetes).
Suami saya lantas mencoba Program Diet Nutrisi, yaitu diet dengan memerhatikan asupan makanan seimbang. Pagi dan malam dia makan dengan “menu istimewa”: terbuat dari protein kedelai (jangan lupa, suami saya bergolongan darah B, yang menurut teori diet golongan darah harus menghindari kacang-kacangan seperti kedelai yang merupakan “racun” yang bisa mengganggu kesehatan), buah & sayur berkualitas tinggi dan bergizi lengkap. Hanya siang hari ia makan biasa (nasi plus lauk-pauknya).
Hasilnya? Tiga hari pertama menjalani program diet sehat ini, bobot tubuhnya turun 3 kg! Total turun 12 kg dalam 2 bulan, dengan sejumlah BONUS tak terduga: asam urat sembuh, BAB lancar, gak gampang masuk angin lagi, problem tidur mendengkur (karena asma) jauh berkurang. Orang-orang di sekeliling kami pun banyak berkomentar bahwa suami saya kini terlihat awet muda, wajah lebih bersih dan bercahaya (ehem…ehem…:-)). Beberapa kenalan yang sekian lama tak jumpa bahkan sempat pangling saat berjumpa suami saya, meskipun aslinya sih suami saya belum langsing betul… (hehehe…)
Cara yang sama juga diterapkan oleh salah seorang klien saya, Irma di Sumba (NTT). Ibu satu anak ini juga bergolongan darah B. Awalnya dia tertarik dengan program ini hanya untuk menurunkan berat badan. Dia tidak menyangka, bahwa rutin menjalani Program Diet Nutrisi tak hanya berefek berat badannya turun 7 kg, namun ia juga menikmati sejumlah BONUS: stamina oke, kaki nggak sakit lagi (pekerjaannya sehari-hari adalah berdiri melayani pembeli di sebuah counter HP miliknya di Kota Waikubabak, NTT).
Memang, bagi banyak ahli gizi di Indonesia, juga di negara-negara lain, diet yang terbaik untuk dijalankan sampai saat ini adalah dengan gizi seimbang. Diet gizi seimbang adalah mengasup makanan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Tipe darah bisa dipakai sebagai tambahan informasi untuk mengenali diri, tapi jangan digunakan sebagai patokan dasar. Yang jelas, setiap hari gizi seimbang dengan variasinya mesti dijalani. (yang ini bukan kata saya lho, tapi menurut seorang pakar di Gizi.net :-)).
Saya pribadi lebih percaya pada diet ala Rasulullah yang lebih menekankan pada hal-hal seperti: jangan makan ayam bersama susu, atau jangan makan buah bersama susu (lampu kuning buat penggemar es teler), atau jangan makan buah setelah makan (tapi makan buah dulu, baru makan). Lhooo… kenapa? Sabar… karena ini agak oot (out-of-topic), Insya Allah saya akan membahasnya di lain kesempatan :-).
Oya, bagi Anda yang baru kenal saya, mungkin penasaran dengan “menu istimewa” yang dimakan suami dan klien saya Irma. Klik saja link di bawah ini:
http://dietez.blogspot.com/2009/12/nutritional-shake-mix.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment