Lagi diet? Di samping menghindari lemak, Anda juga harus memerhatikan indeks glikemik setiap makanan yang Anda santap.
Mungkin Anda spontan bertanya: Apa tuh indeks glikemik? Istilah ini memang masih kurang populer bagi orang awam. Namun pengetahuan tentang hal ini akan sangat membantu Anda dalam memilih makanan yang tepat untuk tujuan diet, terutama menurunkan berat badan.
Apa sih Indeks Glikemik?
Indeks Glikemik adalah angka yang menunjukkan tingkatan suatu makanan berdasarkan efeknya terhadap kenaikan kadar gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, berarti semakin cepat makanan tersebut menyebabkan kenaikan kadar gula darah di tubuh Anda.
Lantas Apa Hubungan Kenaikan Kadar Gula Darah dengan Kegemukan?
Semakin cepat kadar gula darah tubuh Anda meningkat, semakin cepat pula Anda merasa lapar. Singkat kata, makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memicu nafsu makan dan ngemil yang berlebihan. Makanan jenis inilah yang menjadi biang keladi bertambahnya berat badan seseorang secara tidak terkontrol.
Ngemil Bikin Gemuk?
Kebanyakan orang beranggapan ngemil bikin gemuk. Anda suka ngemil? Ketahuilah, camilan dengan indeks glikemik rendah juga baik untuk tubuh karena tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan. Akibatnya, stamina Anda menjadi lebih stabil, lambung lebih lama penuh, sehingga Anda tidak mudah lapar.
Kategori Indeks Glikemik
Indeks glikemik dikelompokkan menjadi tiga, dengan kisaran angka 0-100.
· Kurang dari 55: Rendah
· Antara 55-70: Sedang
· Lebih dari 70: Tinggi
Tiap makanan memiliki kategori indeks glikemik. Bahkan tiap jenis buah yang sering dianggap makanan terbaik untuk diet pun memiliki kategori indeks glikemik yang berbeda-beda.
Misalnya, apel dan ceri termasuk buah dengan indeks glikemik rendah. Pisang dan mangga tergolong buah dengan indeks glikemik sedang. Sedangkan melon termasuk buah dengan indeks glikemik tinggi.
Ada satu bahan pangan lagi yang memiliki indeks glikemik rendah dan bisa dijadikan camilan. Bahan tersebut adalah kedelai yang sangat mudah didapat, karena orang Indonesia umumnya adalah pecinta tahu dan tempe yang murah-meriah :-)
Namun perlu diingat, makanan dengan indeks glikemik rendah tak semuanya menyehatkan. Sebaiknya pilih makanan dengan indeks glikemik rendah dan lemak rendah. Jika indeks glikemik rendah namun lemak tinggi, tetap saja makanan tersebut akan menyebabkan obesitas yang memicu berbagai penyakit degeneratif. Misalnya, jika Anda rajin ngemil tempe dan tahu goreng, yah sama juga bohong karena minyak yang digunakan untuk menggoreng tahu dan tempe tersebut mengandung lemak yang tinggi.
Coklat batangan juga memiliki indeks glikemik rendah, namun kadar lemaknya tinggi. Maka berhati-hatilah mengonsumsi coklat batangan, karena bisa menyebabkan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment