Thursday, June 16, 2011

Apakah Coklat akan Menjadi Makanan Super Berikutnya?

Sebuah penelitian terbaru mensugestikan bahwa dark chocolate dan cocoa powder mungkin akan menjadi "makanan super" berikutnya karena banyak mengandung antioxidant.

Para peneliti menemukan aktivititas antioxidant dari dark chocolate dan cocoa powder itu sama atau lebih tinggi dibanding yang ditemukan dalam beberapa “super fruit" powders atau juices, termasuk acai berry, blueberry, cranberry, dan delima.

Antioxidants adalah sekelompok senyawa yang diketahui bisa memerangi efek kerusakan yang ditimbulkan oleh oxidative stress pada cell-cell di dalam tubuh, dan punya banyak manfaat bagi kesehatan jantung.

Dua kelompok antioxidant yang paling populer, yaitu polyphenols dan flavonols, yang ditemukan dalam berbagai buah dan biji-bijian, telah menjadi fokus dari berbagai penelitian karena punya potensi untuk kesehatan. Makanan dan buah yang banyak mengandung antioxidant ini dijuluki sebagai "super foods" atau "super fruits" oleh media.

"Zat-zat ini menjaga pembuluh darah agar tetap dan melindungi kita dari penyakit jantung," kata seorang ahli penyakit jantung, Suzanne Steinbaum, MD, dari Lenox Hill Hospital di New York City. "Saat kita ingin mencari cemilan yang manis, sepotong dark chocolate mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih sehat."

Biji cocoa atau cacao adalah biji dari buah pohon Theobroma. Biji tersebut dikeringkan dan kemudian diproses untuk menghasilkan cocoa powder. Dark chocolate secara umum punya persentase kandungan cocoa yang lebih tinggi dibanding milk chocolate.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hershey Company dan dipublikasikan di Chemistry Central Journal, para peneliti membandingkan kandungan total flavonol dan polyphenol juga aktivitas antioxidant dari cocoa powder dan dark chocolate vs. super fruits lain, termasuk acai berry, blueberry, cranberry, dan delima.

Dan ternyata aktivitas antioxidant dari cocoa powder itu lebih tinggi dibanding semua super fruit powders lain yang dianalisa.

Para peneliti juga menemukan bahwa kandungan total flavonol dari cocoa powder (30.1 milligrams per gram)  itu lebih tinggi dibanding semua super fruit powders yang diuji, yang rata-rata kurang dari 10 milligrams per gram.

Para peneliti juga mengamati kondungan antioxidant per 40 gram (1,4 ons) sajian dari dark chocolate (mengandung 60%-63% cacao) dan cocoa powder vs. super fruit juices. Jus buah super yang diteliti yaitu acai, blueberry, cranberry, dan delima, dimana semuanya adalah 100% non-blended juices.

Total aktivitas antioxidant dari dark chocolate per sajian itu ternyata jauh lebih tinggi dibanding super fruit juices, kecuali untuk buah delima. Ukuran sajian umum yang digunakan untuk fruit juices adalah 1 cup.

Total kandungan polyphenol per sajian yang tertinggi adalah untuk dark chocolate dengan kandungan sekitar 1.000 milligrams per sajian. Ini sangat tinggi dibanding jus buah kecuali untuk buah delima.

Dark chocolate juga mengandung total flavonol tertinggi per sajian dengan kandungan lebih dari 500 miligram, kemudian diikuti oleh minuman cocoa dengan kandungan sekitar 400 miligram. Semua jus buah lainnya hanya mengandung kurang dan 200 miligram per sajian dari antioxidant jenis ini.

Para peneliti mengatakan sangat penting untuk diingat bahwa cocoa powders, minuman cocoa, dan dark chocolate yang digunakan dalam penelitian ini mengandung natural atau non-alkalized cocoa. Alkalization adalah sebuah proses yang digunakan untuk melembutkan rasa dari cocoa, tapi juga menghancurkan zat-zat polyphenolic.

Hot cocoa mixes umumnya mengandung alkalized cocoa sehingga hanya sedikit atau tidak mengandung antioxidant.

Penting juga untuk diingat bahwa jumlah kalori dan lemak gram per sajian dari dark chocolate itu jauh lebih tinggi dibanding jus buah, yang berarti dark chocolate berpotensi untuk menjadi makanan super jika dinikmati dalam skala menengah.

No comments: