BEBERAPA klien saya masuk kategori “bandel” dalam program dietnya. “Bandel” versi saya = TIDAK KONSISTEN. Program diet telah berjalan mulus (dengan hasil yang lumayan memuaskan), eh…mendadak ada sesuatu yang membuat dia menghentikan diet secara mendadak. Akibatnya, berat badan naik lagi. Menyesal, akhirnya harus mengulang lagi dari awal. Akibatnya? Penurunan berat badan menjadi sangat lambat!
Itulah yang disebut SINDROM YOYO! Diet yang dilakukan secara tidak konsisten, berakibat terhambatnya metabolisme tubuh. Itulah mengapa pelakunya mengalami penurunan berat badan yang sangat lambat—bahkan berat badan bisa naik-turun seperti yoyo.
Sindrom yoyo juga disebabkan diet yang terlalu ketat dan membabi-buta. Beberapa orang melakukan diet dengan cara mengurangi makan berlebihan, entah secara porsi maupun frekuensi makannya. Selain itu juga karena konsumsi terlalu sedikit kalori.Pengurangan porsi makan secara berlebihan akan membuat lemah tubuh seseorang sehingga mudah sakit, sehingga pada akhirnya dia harus menghentikan cara diet yang salah tersebut. Akhirnya, ketika mengonsumsi makanan secara normal, berat badannya mendadak naik. Kalaupun bukan karena sakit, bisa juga karena dia sendiri sudah tidak kuat lagi menjalankan cara diet yang salah ini.
Klien saya yang lain, memutuskan menghentikan program dengan alasan tidak ada perubahan sama sekali. “Berat badan nggak turun,” ujarnya memelas, setengah menyalahkan produk diet yang dibelinya dari saya. Padahal, waktu itu program belum sepuluh hari berjalan! Dan dia tengah proses beradaptasi dengan makanan baru, sehingga aturan-aturan diet yang saya ajarkan belum dipatuhi sepenuhnya.
"Seseorang tidak mungkin memperoleh tubuh ideal dalam hitungan hari atau minggu, penurunan berat badan yang baik adalah secara bertahap," papar Dokter Gizi Klinik dari Klinik Spesialis Semanggi dr Fiastuti Witjaksono Msc SpGK. (Sumber: Okezone.com)
AKIBAT DIET YOYO
Menurut sebuah organisasi yang menangani obesitas di Amerika Serikat, diet yoyo membawa bahaya kesehatan, baik secara psikologis maupun fisiologis.
- Jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh meningkat sejalan dengan setiap siklus naik turunnya. Ketika seseorang kehilangan berat badannya karena pengurangan porsi makan berlebih, maka baik lemak maupun ototnya akan berkurang. Ketika berat badan mulai naik, yang bertambah cenderung hanya lemaknya saja, sedangkan ototnya cuma sedikit sehingga persentase lemak tubuhnya malah meningkat.
- Diet yoyo mempunyai pengaruh pada kesukaan makanan. Jenis makanan yang enak biasanya adalah yang berlemak, dan ini akan membuat makanan berlemak menjadi terasa jauh lebih enak bagi yang sedang menjalankan diet ini.
- Siklus berulang diet yoyo ini akan mempengaruhi psikologis si pelaku. Setiap siklus itu terjadi, yaitu ketika berat badan mulai naik lagi, maka akan terjadi demotivasi dan kehilangan kepercayaan diri, karena ketika berat badan kembali naik, itu berarti kegagalan baginya.
- Mulai pikirkan berapa banyak kalori yang Anda butuhkan untuk dimakan dan dibakar dalam sehari agar bisa kehilangan ½ kilogram seminggu.
- Seimbangkan kalori yang masuk dalam sehari. Jika Anda sangat kelaparan pada siang hari, maka mungkin saat pagi hari sarapan Anda tidak berkualitas (rendah nutrisi, tinggi kalori)
- Konsumsi lebih banyak sayur dan buah untuk membantu menjaga kalori anda tetap rendah dan serat yang masuk cukup banyak. Variasikan pula makanan Anda agar tubuh tercukupi kebutuhan nutrisi makro dan mikronya. Pilih makanan yang lebih alami dibandingkan yang olahan.
- Minumlah 8-10 gelas air sehari untuk membantu anda tetap terasa kenyang dan menghindari dehidrasi.
- Catat makanan yang Anda makan selama 3 hari dan setiap 3 hari itu periksa ulang dengan teliti. Dengan mencatat makanan Anda, letak permasalahan diet Anda akan mudah diketahui.
- Latihan kardio 20-60 menit, lima kali seminggu. Aktivitas kardio seperti bersepeda, berjalan, berlari, naik tangga dan berenang akan membakar banyak kalori Anda dan meningkat metabolisme.
- Lakukan 2-3 hari latihan beban karena penambahan otot berarti pembakaran lemak lebih banyak. Lakukan 8-15 repetisi per latihan. Jika Anda wanita, jangan takut tubuh Anda akan menjadi berotot seperti pria karena kadar hormon testosteron wanita sangatlah sedikit untuk membuat otot menjadi besar. (Sumber: akubugar.com)
No comments:
Post a Comment