Thursday, May 26, 2011

Antioxidants

Antioxidants adalah molekul yang mencegah molekul oxygen untuk berinteraksi dengan molekul-molekul lain dalam sebuah proses yang disebut oxidasi.

Di dalam tubuh, antioxidant bergabung dengan molekul-molekul berpotensi merusak yang disebut radikal bebas, mencegahnya agar tidak merusak selaput-selaput cell, DNA, dan protein di dalam cell.

Beberapa contoh umum dari antioxidant yang penting bagi kesehatan manusia adalah vitamin A, C, E, beta-carotene, dan selenium.

Tujuan

Peranan dari antioxidant di dalam tubuh itu kompleks dan belum dipahami sepenuhnya.

Antioxidant bergabung dengan radikal bebas sehingga tidak bisa bereaksi atau teroxidasi dengan molekul lain.

Dengan cara itulah, antioxidant membantu memperlambat atau mencegah kerusakan cell-cell.

Kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas itu dianggap sebagai penyebab atau berkontribusi terhadap berbagai penyakit, misalnya jantung, kanker, Alzheimer’s disease, perunan penglihatan akibat usia, dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Namun, belum ada bukti yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat antara jumlah antioxidant yang di konsumsi dengan pencegahan penyakit.

Deskripsi

Oxygen itu penting bagi reaksi-reaksi yang terjadi di dalam cell-cell. Radikal bebas terbentuk utamanya akibat dari metabolisme cellular yang melibatkan oxygen.

Radikal bebas juga terbentuk dalam jumlah yang besar saat tubuh terexpose radiasi, sinar ultraviolet, dan berbagai racun, misalnya asap rokok dan bahan kimia tertentu.

Fitur umum dari radikal bebas itu adalah bahwa mereka mengandung struktur molekular dan elektronnya tidak berpasangan.

Molekul-molekul radikal bebas dengan elektron yang tidak berpasangan itu tidak stabil, dan cenderung untuk bereaksi dengan molekul-molekul lain dengan cara 'mencuri' sebuah elektron dari mereka agar bisa membentuk sepasang elektron yang lebih stabil.

Reaksi tersebut disebut oxidasi (meski saat itu terjadi dengan molekul yang bukan berasal dari oxygen).

Di dalam tubuh, radikal bebas menyebabkan kerusakan saat bereaksi dengan deoxyribonucleic acid (DNA—materi genetic), proteins, dan lipids (lemak).

Antioxidants adalah molekul-molekul yang bereaksi dengan radikal bebas dengan cara menetralisirnya, sehingga tidak lagi mampu 'mencuri' elektron-elektron dan menyebabkan kerusakan.

Beberapa jenis antioxidant yang penting bagi manusia bisa di dapat melalui makanan. Sementara jenis lainnya diproduksi oleh tubuh.

Vitamin C (ascorbic acid), vitamin E (alphatocopherol), vitamin A (retinol), dan beta-carotene, adalah jenis-jenis antioxidant penting yang harus di dapat dari makanan.

Flavonoids ditemukan dalam teh, coklat, jeruk bali, buah berrie, dan bawang, juga memiliki aktivitas antixidant, meski peranan mereka bagi kesehatan masih belum diketahui dengan jelas.

Selenium terkadang dikelompokkan sebagai antioxidant. Selenium adalah mineral yang harus didapat melalui makanan. Selenium adalah bagian dari enzym penting yang terlibat di dalam reaksi antioxidant.

Tanaman yang tubuh di daerah yang tanahnya banyak mengandung selenium adalah sumber dari mineral ini. Brazil nuts dan tuna juga punya kadar selenium yang tinggi.

Glutathione dan coenzyme Q (ubiquinone) adalah antioxidants yang paling penting yang bisa di produksi sendiri oleh tubuh.

Antioxidant dan Kesehatan

Saat penumpukan radikal bebas lebih cepat dibanding kemampuan antioxidant untuk menetralisirnya, tubuh akan mengalami kondisi yang disebut oxidative stress.

Oxidative stress mengurangi kemampuan tubuh untuk menghadapi dengan kerusakan pada cell-cell, dan berperan dalam perkembangan berbagai penyakit kronis, misalnya penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer’s disease.

Para peneliti tahu bahwa diet yang banyak menyertakan buah dan sayuran itu mengandung antioxidant yang penting untuk kesehatan dan pencegahan beberapa jenis penyakit kronis, misalnya atherosclerosis (pengerasan pada pembuluh darah).

Pada awal tahun 2000-an, berbagai supplement yang mengandung antioxidant dipopulerkan sebagai cara untuk mengurangi oxidative stress, mencegah berbagai penyakit misalnya kanker, stroke, serangan jantung, dan dementia, dan bisa memperpanjang usia.

Semenjak itu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa meski ada hubungan antara level antioxidant dengan kesehatan, namun supplement antioxidant bukanlah jalan pintas untuk mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan usia.

Salah satu masalah dalam menentukan apakah ada hubungan sebab dan akibat antara oxidative stress dengan penyakit adalah bahwa seringkali, sangat sulit untuk mengetahui apakah oxidative stress yang menyebabkan penyakit, atau sebaliknya, oxidative stress adalah akibat dari perubahan biokimia di dalam cell-cell yang terserang penyakit.

Selain itu, setiap orang akan mengalami oxidative stress seiring bertambahnya usia, namun masing-masing orang akan mengalami jenis penyakit yang berbeda.

Ineteraksi antara diet, lingkungan, faktor genetik, dan kesehatan dari masing-masing orang itu rumit dan masih belum bisa dipahami dengan jelas.

Antioxidant masih menjadi topik yang sangat menarik bagi para peneliti untuk mencari cara mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Banyak percobaan klinis yang tengah dilakukan untuk menyelidiki tingkat keamanan dan efektivitas dari berbagai antioxidant, baik secara terpisah maupun dikombinasikan dengan obat dan supplement lain.

Para peneliti beranggapan bahwa meningkatkan jumlah antioxidant di dalam tubuh dengan meminum supplement akan meningkatkan jumlah radikal bebas yang tersedia untuk berinteraksi dengan kolesterol LDL, sehingga memperkecil berkembangnya resiko penyakit jantung. Namun teori ini belum terbukti.

Sebuah sebuah paper yang dipublikasi di Journal of the American Medical Association pada 28 Februasi 2007, yang menganalisa 68 percobaan supplement antioxidant dan melibatkan sekitar 232.600 pasien menyimpulkan bahwa antioxidant tidak bisa memperpanjang usia.

Bahkan, saat dilakukan penelitian yang diawasi dan dianalisa secara ketat, resiko kematian hanya bisa menurun sebanyak 5%. Analisis ini cukup kontroversial, sehingga sebagian ahli mempertanyakan metode analisis yang digunakan.

Namun, American Heart Association dan organisasi serupa di berbagai negara lain, lebih menganjurkan pencegahan penyakit jantung dengan cara mengkonsumsi buah, sayuran, whole grain dan kacang-kacangan yang kaya akan antioxidant, dan berbagai nutrisi lain yang penting untuk pencegahan penyakit jantung, dari pada sekedar mengkonsumsi supplemen antioxidant.

KANKER. Radikal bebas itu merusak DNA, dan terkadang kerusakan ini mengarah pada berkembangnya kanker.

Dalam kultur cell-cell dan hewan-hewan percobaan di laboratorium, antioxidant bisa memperlambant perkembangan kanker. Hasil ini juga di dapat pada penelitian yang melibatkan orang-orang yang mengkonsumsi supplement antioxidant.

Sebuah penelitian besar yang melibat 29.000 pria menunjukkan bahwa saat supplement beta-carotent dikonsumsi oleh perokok, tingkat perkembangan kanker paru-paru mereka 18% lebih tinggi dan tingkat kematian 8% lebih tinggi dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi supplement.

Penelitian lain yang memberikan supplement beta-carotene dan vitamin A pada pria dihentikan saat para peneliti menemukan bahwa pria yang menerima beta-carotene punya peluang 46% lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit kanker paru-paru dibanding mereka yang tidak menerimanya.

Penelitian besar lainnya juga tidak atau hanya sedikit menunjukkan efektivitasnya terhadap pencegahan penyakit kanker.

American Cancer Society, National Cancer Institute, dan beberapa organisasi kesehatan inernasional merekomendasikan antioxidant sebaiknya berasal dari diet sehat yang kaya akan buah dan sayuran serta rendah lemak, bukan berasal dari supplement diet.

PENURUNAN PENGLIHATAN AKIBAT USIA. Katarak dan penurunan macular yang berhubungan dengan usia adalah dua jenis penurunan penglihatan yang umum pada orang-orang berusia lanjut.

Katarak terjadi akibat perubahan protein di dalam lensa mata. Perubahan ini menyebabkan lensa menjadi berkabut dan membatasi penglihatan. Perubahan ini mungkin diakibatkan oleh radikal bebas.

Penurunan macular akibat usia itu adalah penyakit retina yang tidak bisa diobati sehingga bisa menyebabkan kebutaan.

Dua antioxidant carotenoid yaitu, zeaxanthin dan lutein, ditemukan dalam retina, dan sangat penting bagi penglihatan.

Namun, para peserta penelitian yang mengkonsumsi supplement antioxidant selama beberapa tahun tidak mengalami pengurangan resiko dari berkembangnya penyakit ini.

Peringatan

Interaksi

Interaksi diantara berbagai antioxidant, enxym, coenzymes, obat-obatan, herbal, dan supplement itu kompleks dan belum dipahami sepenuhnya. Antioxidant tertentu mungkin telah diketahui berinteraksi dan seharusnya didiskusikan dengan seorang dokter.

Komplikasi

Antioxidants didapat dengan memakan buah dan sayuran yang penting bagi kesehatan. Tidak ada komplikasi dari antioxidant yang di dapat dari makanan.

Supplement antioxidant mungkin berinteraksi dengan suppelemt lain, obat-obatan, dan supplement herbal, dalam cara yang menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan.

Konsultasikan dengan seorang dokter sebelum mengkonsumsi supplement antioxidant.

Perhatian orang tua

Para orang tua seharusnya mendorong anak-anak mereka untuk mengkonsumsi berbagai buah, sayuran, dan whole grain.

Anak-anak tidak perlu diberikan supplement antioxidant. Keamanan dari supplement ini terhadap anak-anak belum pernah diteliti.

No comments: