KOMPAS.com - Kegemukan kini sudah menjadi epidemi di Amerika Serikat. Meski di Indonesia kegemukan belum jadi masalah nasional, namun tak sulit menemukan anak-anak yang kegemukan di sekitar kita.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity, bila dibandingkan dengan 20 tahun lalu, kini makin banyak bayi baru lahir hingga usia 6 bulan yang kegemukan. Sebagian ahli menuding para orangtua menjadi penyebab anak-anak itu kegemukan.
"Sedikit banyak orangtua berkontribusi menyebabkan epidemi kegemukan," kata Dr Elsie Taveras, asisten profesor pediatrik dari Harvard Pilgrim Health Care dan Harvard Medical School.
Tentu saja tidak ada orangtua yang sengaja ingin membuat anaknya kegemukan. Namun, tanpa disadari kebiasaan orangtua dalam hal makanan menyebabkan anak jadi gemuk.
Menurut Taveras, anak yang terlanjur kegemukan pada masa kecilnya memiliki kecenderungan gemuk pada saat dia memasuki masa kanak-kanak. "Anak-anak yang berat badannya naik dengan pesat pada masa 6 bulan pertama, memiliki risiko obesitas lebih besar saat mereka berusia 3 tahun," katanya.
Beberapa penelitian juga menyebutkan pola makan yang ditanamkan orangtua kepada anak-anaknya menyebabkan mereka jadi kegemukan. Profesor John Worobey, ketua departemen ilmu nutrisi dari Rugers University, AS, mengevaluasi kebiasaan para ibu dalam memberi makan anak-anaknya.
Worobey dan timnya mengamati 96 ibu dan memberi kuesioner pada mereka mengenai apa yang dilakukan para ibu saat anak mereka rewel dan mengamati bagaimana anak-anak tersebut diberi makan.
Para ibu yang memberi makan anaknya 8 kali dalam sehari dan juga kurang teliti membaca aturan pemberian makan yang terdapat dalam kemasan makanan, cenderung memiliki anak yang gemuk di usia 6-12 bulan. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam Journal of Nutrition Education and Behaviour.
Untuk mencegah obesitas, para orangtua diminta untuk menyajikan makanan yang terkontrol kandungan gizi dan porsinya. Selain itu, hilangkan kebiasaan menyuapi anak atau membiarkan anak makan sambil menonton televisi.
Orangtua sebaiknya mulai waspada bila anaknya tak suka banyak bergerak, suka mengemil makanan yang manis, berlemak dan berkalori tinggi. Sedangkan tanda-tanda pada badannya mulai menunjukkan adanya lipatan kulit pada paha, leher, dada, dan perut.
Yang tak kalah penting, mulai saat ini hilangkan anggapan anak gemuk itu lucu dan sehat. Karena kegemukan adalah masalah kesehatan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment