Tuesday, March 23, 2010

#10 Makanan Fat Free: Bikin Gemuk, Lho!

Topik kali ini sangat penting. Saya akan memberikan Anda sedikit "ilmu" gimana caranya membaca label yang ada di hampir tiap kemasan makanan yang Anda beli di supermarket atau di mana pun. Sekarang ini hampir semua makanan mencantumkan "Nutrition Facts" atau komposisi nutrisi yang terkandung dalam produk tersebut di labelnya.

Nah, di sinilah kita suka tertipu. Banyak produk di pasaran yang menawarkan produk dengan embel-embel low fat, non-fat, fat-free, dan sebagainya. Untuk orang yang kepengen turun berat badan biasanya akan langsung tergiur dengan tawaran ini karena mereka akan berpikir "Wah... kalo bebas lemak bisa saya makan donk kan gak bikin gemuk?"

Kesalahan terbesar ada pada persepsi atau anggapan kebanyakan orang yang mengatakan bahwa lemak itu bikin gemuk. "Jangan makan makanan yang berlemak nanti gemuk loh!"

Nah sebenarnya apa yang terjadi ya kok kita udah makan makanan yang fat-free atau makanan berlabel "DIET" tapi kok bukannya tambah langsing malah tambah gemuk?

Kita kembali lagi ke pelajaran terdahulu. Aturan umumnya adalah: kalau Anda mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang anda keluarkan, tubuh Anda akan mengubah kelebihan kalori itu jadi simpanan yang namanya lemak.

Nah sekarang setiap makanan pasti mengandung kalori. Mau susu non-fat kek atau fat-free dressing kek atau produk diet apa pun pasti ada kalorinya. Setiap apapun yang kita makan mengandung kalori. Saat tubuh kita bergerak atau melakukan aktifitas sehari-hari, kita membakar kalori.

Misalkan tubuh Anda membakar 1300 kalori per hari dan Anda makan makanan dengan total 1500 kalori dalam sehari, kelebihan kalori tersebut akan diubah jadi lemak. Nah, makanan yang fat-free atau non-fat bukan berarti bebas kalori. Biasanya kalorinya masih juga tinggi. Contohnya ya..... Anda seharian minum susu non-fat, yoghurt non-fat, biskuit low-fat, diet cola dan lain-lainnya yang berlabelkan serba diet. Nah misalkan total kalori yang Anda makan dari produk diet tersebut adalah 1500 kalori padahal tubuh Anda hanya membakar 1300 kalori, walhasil ada kelebihan 200 kalori yang akan disimpan tubuh Anda jadi persediaan lemak.

Nah, sudah ngerti kan kenapa makanan yang non-fat bukan berarti bisa dimakan sebanyak-banyaknya?

Sekarang Anda harus belajar bagaimana caranya membaca label makanan. Waspadalah dengan label non-fat karena Anda harus cek sebenarnya berapa besar kalori yang terkandung di dalamnya? Kalau kalorinya ternyata besar, ya sama aja boong kalau tujuan Anda adalah untuk mengontrol berat badan Anda.

Satu hal lagi yang orang suka gak ngerti adalah mengenai takaran saji. Misalkan di salah satu minuman soda tertera kalori per takaran saji adalah 80 kalori. Kemudian disebutkan bahwa takaran saji adalah 100 mililiter. Nah kalo kita gak ngerti pasti langsung tergiur untuk membeli minuman tersebut dan langsung di minum sampai habis berhubung siang panas terik. Yang kita lupa lihat adalah bahwa dalam satu kemasan tersebut isinya adalah 400 mililiter. Artinya kalau Anda langsung minum satu botol itu, kalori yang Anda masukkan adalah 80 kalori x 4 takaran saji yaitu sama dengan 320 kalori! Gak heran banyak orang jadi overweight karena mereka gak ngerti.

Nah, menghitung kalori memang gak gampang dan gak nyaman. Tapi kalau Anda sudah terbiasa, hal ini akan jadi hal yang mudah dan Anda akan mendapatkan benefit di jangka panjang.

Berita baiknya adalah...

Program
SARAPAN SEHAT kita, kalori maksimal hanya 200 kalori ! Juga mengandung lebih banyak vitamin & nutrisi daripada makanan yang lain.
Karena mengenyangkan dan bikin tubuh tetap berenergi, tak heran jika penggunanya mencapai 60 juta orang di 73 negara, termasuk Indonesia.

Silahkan kirim Email ke dietez@gmail.com beserta Nama Anda, kota domisili, No HP, berapa kg yang ingin diturunkan/dinaikkan. Bersama-sama kita bisa membuat program dan goal untuk menurunkan atau menambah berat badan 1-2 kg per minggu.

Mulai diet sehat sekarang juga, dan tubuh langsing alami dambaan Anda akan segera menjadi kenyataan!

No comments: