Wednesday, July 6, 2011

Tetap Aktif dan Berolahraga untuk Mengurangi Rasa Lapar

Kita semua tahu bahwa memperbanyak olahraga itu bisa membantu mengurangi berat badan dengan cara membakar lebih banyak kalori.

Tapi olahraga juga bisa mensupport penurunan berat badan dengan cara mengurangi perasaan lapar yang seringkali menggeroti saat kita sedang berusaha menurunkan berat badan.

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di The American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology meneliti efek dari olahraga pada dua jenis hormon, yaitu ghrelin yang memicu rasa lapar, dan peptide YY, yang menekan rasa lapar.

Penelitian tersebut mengamati 11 pelajar pria, lalu membagi mereka ke dalam 3 kelompok.

Kelompok pertama melakukan latihan intensif diatas treadmill selama 60 menit, dan kemudian beristirahat selama 7 jam.

Kelompok kedua melakukan latihan daya tahan selama 90 menit dan kemudian beristirahat selama 6,5 jam. Sedangkan kelompok ke 3 sama sekali tidak berolahraga.

Rasa lapar para peserta kemudian dicatat dengan interval selama penelitian. Ghrelin dan peptide YY juga dimonitor. Berlatih diatas treadmill menyebabkan level ghelin turun drastis dan level peptide YY meningkat. Sementara latihan daya tahan hanya menurunkan level ghelin tapi tidak mempengaruhi level peptide YY.

Menurut data tersebut, para peserta yang berolahraga diatas treadmill menunjukkan penurunan nafsu makan yang lebih dibanding mereka yang berlatih daya tahan. Dalam kedua kelompok, pengurangan nafsu makan tersebut bertahan sekitar dua jam, termasuk waktu yang dihabiskan untuk berolahraga.

Hasil penelitian ini kembali mengkorfimasikan bahwa berdiet tanpa berolahraga itu adalah cara yang kurang efektif untuk menurunkan berat badan.

Aktivitas cardio secara teratur dan berlatih daya tahan pada tingkat menengah mungkin memang efektif dalam mengontrol nafsu makan, yang berarti lebih mudah bagi orang yang aktif untuk mengendalikan nafsu makannya.

Penelitian ini tidak mengamati apakah berolahraga atau tidak berolahraga itu mempengaruhi jumlah makan yang dikonsumsi setelah berolahraga.

Merasa berhak untuk memanjakan diri adalah hal yang umum setelah melakukan sebuah sesi latihan yang berat, terutama saat anda telah mempraktekkan banyak pelarangan dalam usaha untuk menurunkan berat badan. Konsep mental mengenai keperluan untuk mengahidiahi diri ini mungkin tidak cukup kuat untuk mempengaruhi hormon-hormon diatas.

Karena tubuh membakar karbohidrat untuk energi selama berolahraga, maka pengurangan karbohidrat atau konsumsi kalori mungkin mengarah pada peningkatan rasa lapar (dan mungkin meningkatkan keinginan untuk makan karbohidrat) setelah berlatih intensif.

Jadi, jika anda mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan, pastikan untuk melakukannya dalam tingkat menengah, atau usaha anda akan gagal. Berolahraga dan kebiasaan makan dalam tingkat menengah itu saling beriringan.

Tetap aktif, jelas adalah bagian dari cara natural untuk menjaga kesehatan, selain untuk menurunkan berat badan. Jadi, pastikan anda menyediakan waktu untuk berolahraga karena bisa membantu mengontrol rasa lapar, selain bisa memberikan berbagai manfaat lain.

No comments: