Tuesday, June 21, 2011

Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Stroke

Memasak dengan minyak zaitun yang sehat untuk jantung dan menggunakannya untuk salad dressing mungkin bisa mengurangi resiko stroke, menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan secara online di Neurology.

Dalam penelitian ini, para manula yang rutin menggunakan lemak monounsaturated ini, punya resiko 40% lebih kecil untuk terkena stroke dibanding orang-orang seusianya yang tidak pernah menggunakan minyak zaitun.

"Ini adalah penelitian pertama yang menyarankan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun itu mungkin bisa menurunkan resiko stroke pada manula, terpisah dari manfaat makanan lain yang ditemukan dalam Mediterranean diet,” kata Cecilia Samieri, PhD, peneliti dari University of Bordeaux and the National Institute of Health and Medical Research di Bordeaux, Prancis.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat minyak zaitun bisa menurunkan resiko stroke?

Ada beberapa teori, katanya. Itu mungkin karena orang lebih memilih minyak zaitun ketimbang minyak saturated yang menyumbat artery. "Selain itu, penelitian sebelumnya menemukan bahwa polyphenols dari minyak zaitun murni punya kemampuan untuk menurunkan oxidasi low-density lipoprotein (LDL)” atau kolesterol jahat. Level kolesterol tinggi diketahui sebagai faktor resiko untuk stroke.

Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisa catatan medis dari 7.625 orang yang berusia 65 tahun ke atas dari tiga kota di Prancis yang tidak punya sejarah stroke. Para peserta dikelompokkan menuruk jumlah asupan minyak zaitun mereka. Para peserta penelitian umumnya memilih extra virgin olive oil, yang banyak tersedia di Prancis.

Setelah melakukan follow-up selama lima tahun, ada 148 orang yang terkena stroke.

Terlalu awal untuk menjadikan ini sebagai rekomendasi pada publik mengenai penggunaan minyak zaitun sebagai perlindungan terhadap stroke. "Penemuan ini yang diambil dari study pengamatan seharusnya dikonfimasikan melalui percobaan acak, terkontrol," kata Samieri.

Para peneliti juga mengukur level oleic acid dalam darah pada sub kelompok dari orang-orang dan menemukan bahwa level oleic acid yang tinggi berhubungan dengan penggunaan minyak zaitun yang tinggi. Oleic acid, lemak monounsaturated utama yang ditemukan dalam minyak zaitun, bukanlah ciri khusus dalam darah untuk penggunaan minyak zaitun dan bisa jadi meningkat akibat penggunaan makanan lain misalnya mentega.

Terlalu Awal untuk Membuat Rekomendasi

Ini adalah salah satu dari sangat sedikit penelitian yang meneliti asupan minyak zaitun dan resiko untuk penyakit neurologic, misalnya stroke, kata Nikolaos Scarmeas, MD, dari Columbia University di New York City. "Minyak zaitun mungkin meningkatkan faktor resiko vascular misalnya hypertensi, dyslipidemia, diabetes, penyakit jantung, obesitas, yang mungkin pada gilirannya mengurangi resiko stroke, atau mungkin karena minyak zaitun itu adalah anti-inflammatory atau sebuah antioxidant,” kata Scarmeas.

"Kita tidak tahu pasti, dan kita tidak tahu aspek mana dari minyak zaitun yang paling relevan dengan stroke," katanya. "Mengikuti diet yang sehat adalah sebuah strategi yang penting untuk pencegahan penyakit neurological, namun masih perlu untuk dibuktikan."

Cathy A. Sila, MD, seorang professor dibidang neurology dan direktur dari Stroke & Cerebrovascular Center di Neurological Institute Case Medical Center of Case Western Reserve University School of Medicine, Cleveland, Ohio, mengatakan bahwa manfaat dari pilihan diet dan gaya hidup dalam pencegahan penyakit itu jauh lebih penting dibanding sebelumnya, dengan meningkatnya biaya pengobatan.

Dia setuju dengan para peneliti yang mengatakan bahwa terlalu awal untuk membuat rekomendasi mengenai asupan minyak zaitun dan resiko stroke. Dia menyebut penemuan ini menarik, tapi dia mengatakan "jangan mengandalkan percobaan klinis acak dan seharusnya digunakan dengan kehati-hatian saat membuat rekomendasi yang luas."

Suzanne Steinbaum, MD, direktur dari women and heart disease di Lenox Hill Hospital, New York, mengatakan bahwa penggunaan minyak zaitun dalam masakan dan roti itu mungkin bisa membantu mencegah stroke pada orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas.

"Minyak zaitun itu lemak yang sehat dan bisa mengurangi kolesterol dan peradangan, serta telah terbukti bisa membantu mengurangi muncul penyakit jantung," katanya. "Sekarang, kita mengetahuinya mungkin bisa mengurangi resiko stroke pada orang yang berusia 65 tahun ke atas."

"Mengontrol tekanan darah, tidak merokok, berolahraga secara teratur, serta menjalani diet sehat yang rendah dalam garam dan kaya akan buah dan sayuran juga bisa membantu mengurangi resiko stroke," katanya.

No comments: