The G-Free Diet: A Gluten-Free Survival Guide adalah sebuah panduan yang mudah untuk memahami dan mengadopsi gluten-free diet.
Siapapun yang pernah mengalami celiac disease, akan menjadi paham mengenai penyakit ini, dan cara makan yang sehat sambil menghindari gluten (sejenis protein yang ditemukan dalam grains misalnya gandum, barley, spelt, dan rye).
The G-Free Diet ditulis oleh Elizabeth Hasselbeck, seorang mantan kontestan Survivor dan co-host dari The View talk show. Dalam bukunya, dia membagikan pengalaman pribadinya saat berjuang menghadapi celiac disease.
Dia mengatakan bahwa bukunya ini ditulis dengan tujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman mengenai gangguan pencernaan, dan membantu orang-orang yang hidupnya tidak nyaman karena belum di diagnosa secara benar.
"Diperkirakan 95% penderita celiac desease yang belum terdiagnosa, dan saya ingin membantu meringankan kondisi ini," kata Hasselbeck.
Saat penderita celiac disease memakan makanan yang mengandung gluten, mereka mengalami reaksi peradangan yang bisa merusak usus kecil dan menghalangi penyerapan gizi. Gejala-gejalanya antara lain diare, rasa tidak nyaman di bagian perut, berat badan menurun, dan letih.
The National Foundation for Celiac Awareness mengatakan celiac disease itu terkadang mirip dengan kondisi penyakit lain, misalnya bowel syndrome. Menurut perkiraan terakhir yang dilakukan oleh para peneliti dari Mayo Clinic, sekitar 1% orang dewasa di U.S. yang menderita celiac disease.
Meski The G-Free Diet dianjurkan untuk mereka yang terdiagnosa menderita celiac desease, tapi diet ini juga bisa digunakan untuk alasan-alasan lain, misalnya memanage autism dan berat badan, mengontrol IBS, mengatasi ADHD, meningkatkan level energi, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki pencernaan.
"Orang-orang yang tidak punya masalah kesehatan sekalipun akan mendapat banyak manfaat dari menghindari gluten," kata Hasselbeck.
Tapi para ahli mengingatkan bahwa belum ada bukti yang mendukung gluten-free diet bisa menurunkan berat badan atau mengontrol kondisi lain selain celiac disease.
"Tidak ada hal yang ajaib mengenai mengeliminasi gluten akan meningkatkan kesehatan anda atau meningkatkan penurunan berat badan kecuali anda tidak toleran terhadap gluten," kata Dee Sandquist, MS, RD, salah seorang juru bicara untuk American Dietetic Association yang juga menderita celiac disease.
Bahkan dia mengatakan, gluten-free diet bisa jadi tinggi dalam kalori dan berkontribusi terhadap penambahan berat badan jika anda tidak berhati-hati.
Sandquist mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan gluten free diet itu lebih mampu dalam memanage celiac desease. "Diperkirakan 10% dari penderita IBD mungkin memiliki celiac desease yang belum terdiagnosa. Tapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan manfaat dari gluten free diet dengan kondisi-kondisi lain misalnya autism dan ADHD."
Apa saja yang bisa dimakan dalam diet ini?
The G-Free Diet ini mirip dengan gluten-free diet umumnya, yang mengeliminasi semua grains yang mengandung gluten. Meski ini kedengarannya mudah, namun bagian yang tersulit adalah bahwa sejumlah kecil grains akan menemukan berbagai cara untuk masuk ke dalam berbagai jenis makanan.
The G-Free Diet menyoroti bagaimana gluten banyak ditemukan dalam makanan-makanan yang sudah dipersiapkan, mulai dari bahan pengental sampai bahan pengisi di dalam makanan, mulai dari kecap sampai ice cream.
Tapi saat ini, kesadaran mengenai celiac desease sedang meningkat. Label-label makanan harus menjadi lebih akurat, dan para pengusaha mulai memberikan perhatian pada produk-produk bebas gluten. "Delapan tahun yang lalu, lebih susah untuk hidup bebas gluten di banding saat ini," kata Hasselbeck.
Makanan-makanan yang secara natural bebas gluten itu antara lain buah-buahan, sayuran, daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, dan sebagian besar bumbu, juga jenis grains berikut ini:
- Amaranth
- Arrowroot
- Artichoke flour
- Bean flour
- Buckwheat
- Cassava
- Jagung
- Flax meal atau flour
- Manioc
- Millet
- Nut flours
- Potato starch atau flour
- Quinoa
- Beras - semua jenis
- Sorghum
- Tapioca
- Teff
- Yucca
Grains jenis ini umumnya banyak tersedia di toko-toko makanan.
"Memakan diet yang bervariasi dan sehat serta mengganti jenis grains dengan yang bebas gluten adalah janji dasar dari G-Free Diet," kata Hasselbeck.
Jadi, misalnya, dari pada membuat roti, kue, atau cake dengan tepung terigu, anda menggantinya dengan grain yang bebas gluten. Tapi ingat: Menghindari gluten bisa menyebabkan kekurangan nutrisi jika anda tidak hati-hati.
"Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengikuti gluten-free diet, terutama jika sangat bergantung pada makanan-makanan komersil yang bebas gluten, bisa menderita kekurangan zat besi, serat, vitamin B, kalsium, dan vitamin D," kata seorang ahli celiac Shelley Case, RD.
Bagaimana cara kerja dari program diet ini?
Para penderita celiac disease harus sangat hati-hati mengenai makanan yang mereka makan, entah itu dirumah, di restaurant, ataupun ditempat-tempat lain. Membaca label makanan atau bertanya untuk memastikan bahwa makanan yang anda makan tidak mengandung gluten itu sangat penting.
Untuk itulah, buku diet ini menyertakan tips-tips praktis mengenai cara berbelanja, memasak, menghibur diri, dan makan diluar yang bebas gluten.
Sebagai contoh, Hasselbeck mengatakan bahwa secara diam-diam, dia selalu membawa snack yang bebas gluten saat menghadiri pesta. Pada pesta makan malam, dia duduk disebelah suaminya, makan apa yang dia bisa, dan kemudian mengganti piringnya saat tidak ada orang yang melihat.
The G-Free Diet juga menyertakan petunjuk-petunjuk untuk mereka yang ingin mempersiapkan makanan yang mengandung dan bebas gluten, untuk anggota keluarga yang berbeda.
Buku ini juga berisi petunjuk cara membesarkan anak yang bebas gluten, dan bahkan punya bagian yang ditujukan untuk mereka yang hidup dengan orang yang menjalani diet bebas gluten.
Untuk mempermudah saat makan diluar, buku ini membuat daftar yang berisi berbagai bahan yang harus dihindari saat memesan makanan di restaurant.
Apa pendapat para ahli mengenai program diet ini?
Para ahli setuju bahwa The G-Free Diet ini menawarkan petunjuk yang berharga untuk mereka yang berpotensi menderita celiac desease, sambil meningkatkan kesadaran mengenai penyakit ini. Namun mereka mempermasalahkan pemikiran yang menganggap gaya hidup bebas gluten sebagai obat ajaib, terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
"Praktisi kesehatan alternative, pelatih pribadi, dan para selebritis, berlomba-lomba untuk mengikuti gluten-free diet layaknya sebuah trend dan merekomendasikannya untuk alasan yang salah," kata Case, penulis dari Gluten-Free Diet: A Comprehensive Resource Guide.
Mengeliminasi gluten dari diet hanyalah salah satu bentuk therapy medis yang tersedia untuk memulihkan celiac desease, kata Sandquist. "Ini bukanlah sebuah trend, mode, atau diet untuk menurunkan berat badan, melainkan diet inti untuk hidup dan satu-satunya perawatan yang tersedia untuk mereka yang tidak toleran terhadap gluten," katanya.
Case mengatakan bahwa gluten-free diet itu tidak ideal untuk menurunkan berat badan karena banyak makanan bebas gluten yang sudah diproses memiliki kadar gula, lemak, karbohidrat, dan kalori yang lebih tinggi dibanding makanan sejenis yang mengandung gluten.
Dia juga mengatakan apa yang dia sebut sebagai kesalahan di dalam buku diet ini mengenai makanan, bahan-bahan, dan referensinya yang menganggap celiac desease sebagai salah satu bentuk allergy.
"Ketidak akuratan di dalam buku ini bisa berbahaya," katanya. "Sebagai contoh, siapapun yang memulai diet bebas gluten bisa benar-benar mencegah atau menunda diagnosa yang akurat karena gluten harus anda untuk mengkonfirmasikan diagnosa."
Ketidak akuratan lain di dalam buku ini adalah petunjuk yang menganjurkan anda untuk menghindari produk-produk kecantikan atau kebersihan yang mengandung gluten, padahal gluten itu tidak bisa diserap melalui kulit.
Kesimpulan
The G-Free Diet memiliki beberapa informasi bermanfaat bagi mereka yang menderita celiac desease dan harus mengikuti gluten-free diet. Tapi berhati-hatilah dalam mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh buku ini, sebab Hasselbeck bukanlah seorang ahli diet atau praktisi medis.
Jika anda curiga bahwa anda tidak bisa mentolerir gluten, temui seorang ahli medis sebelum anda mencoba gluten-free diet.
No comments:
Post a Comment