Sunday, June 12, 2011

Kisah Diet Connor McCreaddie

Connor McCreaddie baru berumur 8 tahun tapi beratnya sudah 89 kilogram. Ini sudah lumayan karena dua bulan lalu kondisinya lebih parah lagi, berat badannya mencapai 99 kilogram.

Keadaan ini membuat Dinas Sosial di Wallsend, Inggris Utara, mengancam akan mengambil paksa dia dari ibunya untuk dirawat oleh negara. Alasannya mereka cemas bahwa Connor, yang beratnya 4 kali lipat dari ukuran sehat untuk anak seusianya, terancam kesehatan dan nyawanya.



Padahal Dinas Sosial biasanya merebut seorang anak dari asuhan orang tuanya apabila dia dianiaya.

Tapi ancaman itu tidak jadi dilaksanakan karena Dinas Sosial di tempat tinggal Connor, memutuskan bahwa ibunya, Nicola McKeown, masih boleh merawat si anak, dengan syarat dia harus memperhatikan kesehatan anaknya.

Pokoknya, begitulah keputusan Dinas Sosial, berat badan Connor harus susut!

Pola Makan

Yang benar saja? Negara sampai mengancam untuk merampas seorang anak dari pelukan sang ibu gara-gara dia menderita obesitas?

Bukankah gemuk pertanda kasih sayang? Sang ibu sendiri heran dengan sikap dinas sosial. Kalau anaknya kurus kering kurang gizi lalu negara marah, dia lebih bisa mengerti. Menurutnya, dia sudah berusaha sekuat tenaga agar anaknya mengurangi makanan berkadar lemak dan gula tinggi, tetapi tidak berhasil.

Usahanya untuk membuat Connor makan buah malah membuat sang anak muntah.

Nicola McKeown justru balik membalas bahwa selama ini Dinas Kesehatan dan Sosial yang tidak mau membantu dirinya.

Beginilah suasana perdebatan soal gizi dan obesitas di Inggris.

Jumlah anak yang menderita obesitas di Inggris dewasa ini mencapai 13%, naik tiga kali lipat dari angka tahun 1980-an. Penyebabnya antara lain adalah diet yang tidak sehat, terlalu banyak makanan cepat saji yang penuh lemak dan gula, kurang sayur dan buah-buahan segar.

Biasanya yang menjadi korban adalah kalangan tidak mampu seperti Connor, yang pola makannya penuh makanan hasil pemrosesan, bukan makanan segar.

Sepintas terasa aneh bahwa orang miskin justru kegemukan. Tapi di Inggris makanan cepat saji seringkali lebih murah dan lebih praktis daripada makanan segar.

Melawan Obesitas

Tak kurang dari Pangeran Charles yang ikut terlibat debat makanan sehat ini.

Dalam kunjungan ke sebuah pusat penelitian diabetes di Abu Dhabi, sang pangeran terdengar menanyai seorang ahli nutrisi; "Bagaimana, Anda sudah berhasil melarang McDonald's? Di situlah kuncinya," katanya mengenai cara untuk memperbaiki kesehatan masyarakat di negara Teluk itu.

Campur tangan Pangeran Charles soal pertanian dan pangan mengundang pro dan kontra yang tajam di Inggris.

Di tanahnya yang luas, sang pangeran bertani secara organik, untuk mempraktekkan sikapnya yang anti pestisida dalam pertanian.

Kritik Sang Pangeran ini langsung ditanggapi oleh jaringan restoran raksasa ini. Mereka membalas bahwa pengetahuan Pangeran Charles tentang menu mereka sudah ketinggalan zaman.

McDonalds sudah mengurangi kadar garam dan lemak pada makanan yang disajikannya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, McDonalds juga menjadi sasaran kritik karena dituduh menyajikan makanan penuh lemak dan garam yang sangat menyumbang pada prevalensi obesitas di Inggris.

Kembali ke kasus Connor McCreadie, ancaman bahwa dia akan diambil paksa oleh negara membuat banyak orang terhenyak. Tapi peristiwa ini menggambarkan betapa seriusnya masyarakat dan pemerintah di sini menghadapai bahaya obesitas.

Sumber: BBC Indonesia

No comments: