KONSULTASI: 081-999-548-688 (Elka) |
Memutuskan berdiet untuk menurunkan berat badan sebaiknya tidak buru-buru. Harus tahu dulu, benar nggak sih kita kelebihan berat badan? Jika memang benar demikian, barulah mencari tahu cara diet yang tepat. Parameter yang biasa dipakai adalah dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT). IMT normal orang Asia berbeda dengan IMT orang Eropa.
Orang Eropa memiliki batas overweight 25 dan batas obesitas 30. Di atas 25 disebut overweight, lebih dari 30 disebut obesitas. Sementara orang Asia, 23 sudah disebut overweight, 25 obesitas. Batas bawahnya 18,5. Jadi, IMT normal orang Asia adalah 18,5 - 23. Ini yang harus jadi patokan dulu. Kalau IMT-nya antara 18,5 - 23, ya tidak perlu buang-buang waktu mencari cara diet yang tepat untuk menurunkan berat badan. Berat badan yang kurang juga malah berisiko penyakit.
Berapa IMT/BMI Anda?
Parameter kedua yang dipakai adalah ukuran lingkar pinggang. Ukuran lingkar pinggang normal perempuan adalah kurang dari 80 cm, sementara pria kurang dari 90 cm. Walaupun IMT normal, tetapi kalau lingkar pinggangnya lebih dari 80, maka ia harus menurunkan berat badannya, karena risiko mendapat penyakit meningkat. IMT dan lingkar pinggang adalah parameter yang paling mudah karena semua orang bisa mengukurnya sendiri.
Jadi, sebaiknya parameter berat badan bukan berdasar estetik, melainkan cut off point suatu penyakit. Orang Asia itu, dengan IMT 23 saja, penyakitnya sudah macam-macam. Gula darah naik, kolesterol tinggi, tensi naik. Apalagi kalau diambil 25, bisa-bisa tidak terdeteksi. Jika sudah begitu, yang bersangkutan harus buru-buru cari tahu cara diet yang tepat untuk menurunkan berat badannya!
Hanya ada 2 cara menurunkan berat badan yang tepat dan menyehatkan. Yang pertama adalah mengatur pola makan, artinya asupan kalori yang masuk tidak berlebihan atau dibikin defisit. Yang kedua adalah dengan aktivitas fisik. Kalau aktivitas fisik meningkat, maka kebutuhan energi akan tinggi, sementara asupan kalori yang masuk sedikit, akhirnya timbul defisit kalori juga.
KOMPOSISI LEMAK TUBUH
Selain IMT dan lingkar pinggang, ada alat ukur lain, yakni body fat analyzer untuk mengukur komposisi lemak tubuh. Komposisi lemak tubuh normal pada perempuan berkisar 22 - 27 persen, tergantung usia. Semakin tua usia, semakin banyak persentase lemaknya. Idealnya sih, memang diukur persentase atau komposisi lemak tubuhnya, karena tujuan menurunkan BB seharusnya adalah menurunkan lemak tubuh. Tahukah Anda, banyak orang yang melakukan diet secara asal-asalan, berat badannya memang turun, tapi sebenarnya ototnya yang terbakar, bukan lemak? Begitulah akibatnya jika tidak menerapkan cara diet yang tepat.
Ukuran lingkar pingang sebetulnya sudah cukup bisa menjadi parameter. Ukuran pinggang yang lebih dari normal menggambarkan banyaknya lemak yang tertimbun di daerah perut. Lemak perut ini cukup berbahaya, karena ia berada di dekat organ-organ internal, seperti hati dan usus, sehingga lemak yang berlebihan itu bukan alat pasif untuk menyimpan kelebihan energi, melainkan mengeluarkan hormon tertentu yang bisa memengaruhi semua itu.
Itu sebabnya, orang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari normal berisiko mendapat penyakit lebih banyak. Hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel lemak dapat memengaruhi berbagai hal, antara lain orang menjadi resisten terhadap insulin. Sel-sel tubuhnya tidak bereaksi dengan insulin yang dikeluarkannya sendiri. Akibatnya, gula darah jadi tinggi, kadang-kadang turun mendadak.
Sumber: Tabloid NOVA, dengan narasumber dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK dari Semanggi Specialist Clinic, Jakarta
No comments:
Post a Comment