Gula adalah karbohidrat simple. Gula terbagi dalam dua jenis, yaitu monosaccharides yang terbuat dari satu molecule gula (contohnya glucose, fructose dan galactose), dan disaccharides yang dibuat dari dua molecule gula yang saling berhubungan.
Disaccharides terbentuk saat monosaccharides bergabung. Sebagai contoh, saat glucose dan fructose dikombinasikan, mereka akan membentuk sucrose, atau yang biasa dikenal sebagai gula dapur. Disaccharides lain misalnya maltose, dextrose dan lactose.
Saat banyak molecule gula bergabung, mereka akan membentuk karbohidrat kompleks, atau yang dikenal sebagai starch.
Gula menyediakan rasa manis pada makanan, dan mungkin juga bertindak sebagai pengawet dan penambah rasa. Gula digunakan dalam berbagai makanan, antara lain kue, es krim, dan jellie. Jenis-jenis gula antara lain gula mentah, gula coklat, madu, molasses, maple dan corn syrup
Gula, yang meyediakan 16 kalori per sendok teh, tidak mengandung vitamin dan mineral. Jadi, gunakan seperlunya saja. Sama seperti jenis karbohidrat lain, terlalu banyak mengkonsumsi gula itu dihubungkan dengan pengembangan cavities. Namun, konsumsi gula tidak dihubungkan dengan hyperactivity pada anak-anak.
Konsumsi gula yang tinggi tidak menyebabkan diabetes, namun jika seseorang di diagnosa menderita diabetes, maka orang tersebut diharuskan untuk mengurangi jumlah gula yang dikonsumsinya setiap hari.
Pemanis Buatan
Dua jenis penamis yang digunakan untuk mengganti gula dalam makanan adalah gula alcohol dan pemanis non-kalori. Menggunakan pemanis untuk mengurangi gula itu sebenarnya tidak perlu karena makanan akan tetap lezat meski dengan sedikit gula.
Pemanis non-kalori yang umum digunakan dalam makanan antara lain saccharin, aspartame dan acesulfame-K. Saccharin sekitar 300 kali lebih manis dibanding gula dapur (sucrose). Saccharin digunakan dalam beberapa merek pemanis, makanan kaleng, dan soft-drink.
Aspartame 160 sampai 220 kali lebih manis dibanding gula dapur. Meski aspartame mengandung 4 kalori per gram, namun satuan yang digunakan adalah menit, jadi secara umum aspartame cuma menambahkan kurang dari 1 kalori pada sebuah produk.
Produk-produk yang mengandung aspartame antara lain minuman rendah kalori, sugar-free gelatins, yogurt, puddings, desserts beku dan sereal. Orang yang mempunyai kondisi phenylketonuria seharusnya tidak mengkonsumsi aspartame karena tubuh mereka tidak mampu mencernanya.
Acesulfame-K 200 kali lebih manis dibanding gula. Pemanis buatan ini digunakan dalam minuman, gelatin desserts, dan puddings.
Mengurangi Penggunaan Gula dan Pemanis
Berikut ini beberapa tips untuk mengurangi gula dalam diet, sehingga tersedia lebih banyak ruang untuk makanan yang bernutrisi:
- Baca label bahan-bahan. Jika gula dilisting sebagai bahan yang pertama, kedua, atau ketiga, berarti produk tersebut mungkin banyak mengandung gula sebagai pemanis.
- Identifikasi semua gula di dalam produk (sucrose, honey, glucose, molasses, dextrose, corn sweetener, fructose, high-fructose corn syrup, lactose, maltose, sorghum syrup, mannitol, fruit juice concentrate, sorbitol).
- Jika memungkinkan, pilihlah produk-produk yang tidak banyak mengandung gula.
- Belilah buah segar atau yang dipaket dalam air, jus, atau syrup ringan.
- Kurangi makanan yang banyak mengandung gula misalnya soft-drink.
- Kurangi gula pada kopi, teh, sereal, atau buah. Biasakan untuk menggunakan setengah dari biasanya, kemudian lihat apakah anda masih bisa menguranginya.
- Kurangi penggunaan gula dalam masakan. Cobalah resep-resep baru atau medifikasi sesuai selera. Mulailah mengurangi gula secara perlahan sampai anda bisa membiasakan diri hanya menggunakan 1/3 atau kurang dari porsi normal.
- Saat anda mengurangi gula pada makanan yang dipanggang, cobalah menambahkan bumbu-bumbu misalnya kayu manis dan jahe, untuk menambah rasa manis pada makanan. Makanan yang mengandung bumbu akan terasa manis jika dihangatkan.
No comments:
Post a Comment